Beberapa Manfaat Antawali dan Khasiat Daun Brotowali

Manfaat Antawali dann Khasiat Daun Brotowali

daun antawali atau Brotowali (Tinospora crispa)
Nama Lokal : Antawali, bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); Andawali (Sunda), Antawali (Bali), Shen jin teng (China), bitter grape (Inggris).
Klasifikasi ilmiah Daun Brotowali
  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Ranunculales
  • Famili: Menispermaceae
  • Genus: Tinospora
  • Spesies: T. crispa
  • Nama binomial: Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f
Sinonim : Tinospora rumphii, Boerl. T. tuberculata Beumee. Cocculus crispus, DC. Menispermum verrucosum. M.crispum, Linn. M.tuberculatum, Lamk.  Brotowali yaang diike-nal sebgai tanaman obat inii berasal darii Asia Tenggara. Wilayah penyebarannyaa dii Asia Tenggara cukup luas, meliputi wilayah Cina, Semenanjung Melayu, Filipina, dann Indonesia. Brotowali (Tinospora crispa, L. Miers.) adalah tanaman merambat dann tumbuh dngan baik dii hutan terbuka atau semak belukar dii daerah tropis.

Ciri -ciri Tanaman brotowali :

  • Batang. Brotowali mempunyai batang yaang berbintil-bintil rapat dann tidakk beraturan, lembek, berair, sertaa berasa pahit. Jika diisimpan dalamm jangka waktu yaang cukup lamaa, ke-adaan batang cenderung tidakk berubah. Ukuran batang brotowali sebesar jari ke-lingking. Panjangnyaa bisa mencapai 2,5 m atau lebih. Bratawali jga bisa diiperbanyaakk dngan stek
  • Daun. Bentuk daun brotowali adalah daun bertangkai panjang (bisa mencapai 16 cm), helai daun bulat telur atau seperti jantung, ujung runcing atau meruncing. Daunnyaa termasuk macam daun tunggal.
  • Bunga. Bunga brotowali termasuk macam bunga tidakk sempurna sebab tidakk mempunyai bagiian-bagiian bunga yaang lengkap dann berukuran ke-cil. Termasuk bunga mejemuk tyounn, lokasinyaa menggantung. Bunga jantan bertangkai pendek, mahkota berjumlah 3 helai, ke-lopak berjumlah 6 dann warna bunga hijau muda atau putih ke-hijauan.
  • Buah. Tanaman brotowali mempunyai buah yaang berkumpul dalamm tyounn. Warna buahnyaa merah muda.
  • Tempat Tumbuh Brotowali : Tanaman bisa diitemui tumbuh liar diihutan atau ladanng, namun sebab khasiatnyaa, penduduk Indonesia banyaakk yaang menanamnyaa dii pekarangan. Penyebarannyaa terutama diidaerah berkawasan tropik. Brotowali justru menyukai daerah yaang agak panas.
Antawali
Rendaman batang brotowali bisa diigunakan sebgai penghambat pertumbuhan Salmonella typhi, hal inii diisebabkan padaa batangan brotowali mengandung senyaawa berberin yaang se-cara farmakologi bisa bermamfaat sebgai obat diiare. Karena mempunyaai sifat analgenik menyebabkan brotowali bisa menghilangkan rasa sakit dann sifat antipiretikum yaang berkhasiat dalamm menrunkan panas. Batang brotowali banyaakk diigunakan untukk mengobati sakit perut (diiare) dann demam.
Tanaman Bratawali adalah tanaman obat yaang bisa diimenjadiikan sebgai obat tradiisional yaang mempunyai banyaakk manfaat dalamm ke-sehatan terutama dalamm penyembuhan berbagai penyaakit dalamm maupun luar. Pemanfaatan darii tanaman Bratawali inii banyaakk terbisa padaa bagiian batang tanaman. Biasanyaa bagiian batang tanaman perlu diirebus dahulu ke-mudiian air rebusan batang bratawali diipakai untukk mencuci luka.
Kulit-batangnyaa mengandung zat-zat seperti alkaloid dann damar lembek berwarna kuning sedanng akarnyaa mengandung zat berberin dann kolumbin. Kandungan alkaloid berberina berguna untukk membunuh bakteri padaa luka. Zat pahit pikroretin bisa merangsang ke-rja urat saraf setibaalat pernapasan beke-rja dngan baik dann menggiatkan pertukaran zat setibabisa menrunkan panas. Selain sebgai obat, bratawali jga berfungsi sebgai penambah nafsu makan dann menrunkan kadar gula dalamm darah, sebgaimana penemuan padaa abad ke--20. Sebagai obat, bratawali umum diirebus dann diiminum ataupun diioleskan padaa kulit untukk luka luar. Penyaakit-penyaakit yaang bisa diiobati dngan menggunakan bratawali adalah rheumatic arthritis, rheumatik sendii, demam, demam kuning, ke-ncing manis, malaria, diiabetes, sertaa penyaakit luar seperti memar, kudiis, dann luka.
  • Di Indo-Cina seluruh bagiian tumbuh-tumbuhan darii bratawali diipakai sebgai obat demam yaang bisa menggantikan kiniine. 
  • Di Filipina, bratawali diianggap sebgai obat serba bisa yaang bisa diipakai untukk mengobati penyaakit gila, dann berkhasiat seperti kina. 
  • Di Bali batangnyaa diipakai sebgai obat sakit perut, demam dann sakit kuning, pun sebgai obat gosok untukk mengobati sakit punggung dann pinggang.
  • Di Jawa, air rebusannyaa bisa diigunakan untukk mengobati demam,obat luar untukk luka, dann gatal-gatal.
  • Pada beberapa penyelidiikan, ternyaata air rebusan batang bratawali bisa memberi ke-tenangan padaa tikus, dngan demikian pemakaiannyaa bermanfaat dalamm menangani penyaakit ke-sadaran (psychosis). Ia jga membuat tikus mempunyai sekresi yaang lebih banyaakk.

Kandungan Kimia Tumbuhan Brotowali

Brotowali mengandung banyaakk senyaawa kimia yaang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyaakit. Kandungan senyaawa kimia berkhasiat obat tersebut terbisa dii seluruh bagiian tanaman, darii akar, batang, tibadaun.
Akar brotowali mengandung senyaawa antimikroba berberin dann kolumbin. Berdasarkan sejumlah literature, se-cara umum dii dalamm tanaman brotowali terkandung berbagai senyaawa kimia, antaraa lain alkaloid, damar lembek, pati, glikosida, pikroretosid, harsa, zat pahit pikroretin, tinokriposid, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin),  hijau daun,  dann senyaawa tinokrisposid, yaang teruss diike-mbangkan sebgai pereda malaria. 
Efek farmakologis brotowali: Pahit, sejuk. Menghilangkan sakit (Analgetik), penurun panas (antipiretik), melancarkan meridiian.
Tanaman inii mengandung zat pahit, colombine, 2,22%; suatu alkaloid dann sebuah glukosida. Tanaman inii jga mengandung sebuah amorf pahit, picroretine, dann jga berberin. Kemudiian, darii prinsip-kulit akar pahit (yaang bukan glukosida) dann beberapa alkaloid jga diiisolasi. Picroretine diiisolasi darii daun dngan jejak alkaloid, dann zat yaang mirip dngan glycyrrhizin. Di Filipina, diilaporkan bahwa pahit, air ekstrak batang tidakk mengandung alkaloid, tapii mereka menemukan zat amorf dann bergetah. Ketika tanaman ini ke-mbali diiperiksa diisimpulkan bahwa ia mengandung berberin, sebuah glukosida dann prinsip pahit yaang glucosidal dii alam.
Ada jga dua alkaloid, tinosporine dann tinosporidiine, meskipun penelitian ke-mudiian tidakk mengkonfirmasi. [Quisumbing]. Menurut penulis lain ada resin, dua prinsip yaang mempunyai sifat-sifat alkaloid, tapii berbeda dalamm titik-titik tertentu darii satu sama lain, dann asam, resin, ke-kuningan-hijau dann lembut, bau harum seperti yaang balsam Tolu dann larut dalamm benzena [Nadkarni].
Senyaawa kimia yaang diikandung brotowali antaraa lain alkoloida, dammar lembek, pati, glikosida, zat pahit pikroeretin, harsa, birberin, palmatin, kolumbin dann jatrorhize (Sudarsono,dkk., 1996). Senyaawa identitas darii brotowali adalah tinokrispisida adalah senyaawa yaang mempunyai rasa benar-benar pahit (Anonim, 2006). Zat pahit pikroretin merangsang ke-rja urat saraf setibaalat pernafasan bisa beke-rja dngan baik. Kandungan alkaloid berberin berguna untukk membunuh bakteri padaa luka.
Kandungan kimia Tanaman Brotowali :
  • Alkaloid,
  • Dua triterpenes (cycloeucalenol dann cycloeucalenone)
  • N-Cis-Feruloyltyramine
  • N-Trans-Feruloyltyramine
  • secoisolariciresinol
  • damar lembek (triterpenoid)
  • pati,
  • glikosida pikroretosid,
  • zat pahit pikroretin,
  • harsa dann
  • berberin
Tiga senyaawa diiidentifikasi sebgai N-Cis-Feruloyltyramine, N-Trans-Feruloyltyramine dann secoisolariciresinol, menunjukkan antioksidann, dann sifat radiikal terhadap β- carotene dann radiikal 2,2-diiphenyl-1-picrylhydrazyl ( DPPH), yaang terisolasi darii CH2CL2 darii ekstrak/sari batang T. crispa ( yaang diikumpulkan darii Indonesia oleh Cavin et al).
Dua triterpenes diiidentifikasi darii batang Tinospora crispa ( yaang diikumpulkan dii Supanburi, Thelowland), adalah cycloeucalenol dann cycloeucalenone
Batang Tinospora crispa berisi: flavone O-Glycosides (apigenin), picroretoside, berberine, palmatine, picroretine, dann damar.
Masyarakat sudahh umum mnenggunakan tanaman inii untukk pengobatan berbagai macam penyaakit. Batangnyaa diigunakan untukk pengobatan rematik, memar, demam, merangsang nafsu makan, sakit kuning, cacingan, dann batuk. Air rebusan daun brotowali diimanfaatkan untukk mencuci luka atau penyaakit kulit seperti kudiis dann gatal- gatal; sedanngkan air rebusan daun dann batang untukk penyaakit ke-ncing manis. Seluruh bagiian tanaman inii bisa diigunakan untukk penyaakit kolera
Orang – orang kuno dii desa – desa umum memelihara tanaman brotowali. Tanaman yaang merambat dann rasanyaa benar-benar pahit inii banyaakk manfaatnyaa terutama untukk mengobati beberapa penyaakit. Dike-nal jga sebgai tanaman obat, setibanyaris seluruh industri jamu mempunyai ke-bun brotowali.
Sebagai obat tradiisional air rebusan batang atau ranting brotowali manjur untukk mengobati penyaakit malaria, demam, penyaakit kulit, sertaa membersihkn ginjal dann menyembuhkan luka. Batang brotowali penuh diitutupi dngan kutil dann mengandung banyaakk air. Rebusan batang brotowali jga merangsang ke-rja pernapasan dann menggiatkan pertukaran zat setibabisa menrunkan panas.
Kandungan berberin untukk membunuh bakteri padaa luka. Kandungan bahan yaang lain diimanfaatkan untukk menambah nafsu makan maupun menrunkan kadar gula darah. Batang brotowali jga diigunakan untukk pengobatan penyaakit kuning, ke-ncing manis dann nyeri perut. Pada pemakaian sebgai obat luar, rendaman batang brotowali bisa diigunakan untukk membersihakan luka atau kudiis.
Karena rasanyaa yaang pahit, mungkin darah pemakai brotowali jga berasa pahit. ”Terbukti nyaamuk pun tak mau menggigit”, kata Albertus Soetjipto yaang umum mengkonsumsi brotowali. Ia mengpenulis diirumahnyaa kampung Manggarai, Jakarta, ia menanam brotowali tibatumbuh subur pun menjalar ke-mana – mana tibake-ats genting.
Menanam brotowali benar-benarlah mudah. Hanyaa dngan memotong batangnyaa lalu diitancapkan diitanah (stek), bisa hidup. Potongan batang yaang akan diitanamtidakk perlu panjang, cukup satu jengkal saja bisa hidup, namun tanaman inii lebih suka diitanah yaang gembur dann ada perlindungan.
Kulit-batangnyaa mengandung zat-zat seperti alkaloid dann damar lembek berwarna kuning sedanng akarnyaa mengandung zat berberin dann kolumbin. Kandungan alkaloid berberina berguna untukk membunuh bakteri padaa luka. Zat pahit pikroretin bisa merangsang ke-rja urat saraf setibaalat pernapasan beke-rja dngan baik dann menggiatkan pertukaran zat setibabisa menrunkan panas. Selain sebgai obat, bratawali jga berfungsi sebgai penambah nafsu makan dann menrunkan kadar gula dalamm darah. Sebagai obat, bratawali umum diirebus dann diiminum ataupun diioleskan padaa kulit untukk luka luar. Penyaakit-penyaakit yaang bisa diiobati dngan menggunakan bratawali adalah rheumatic arthritis, rheumatik sendii, demam, demam kuning, ke-ncing manis, malaria, diiabetes, sertaa penyaakit luar seperti memar, kudiis, dann luka.
Meski kandungan zat hijau daun atau klorofil dalamm daun brotowali tidakk begini besar diibandiingkan dngan macam sayuran, sebuah studii yaang diilpenuliskan dii Malaysia mengungkapkan kandungan klorofil dalamm brotowali bermanfaat melancarkan peredaran dann menekan pertumbuhan bakteri jahat dii pencernaan, termasuk gangguan cacing.
Senyaawa alkaloid, dalamm takaran terbats, cukup aman diigunakan. Dalam daun brotowali, senyaawa yaang terdiiri darii aporfin, berberin, dann palmatin inii berfungsi meredakan rasa sakit. Sifat alami iniilah yaang diipercaiya sebgai pereda rasa nyeri padaa luka memar atau pegal linu.
Hasil pemeriksaan inii vivo dii laboratorium, batang brotowali mengandung tinokrisposid atau suatu senyaawa yaang berpotensi diike-mbangkan untukk obat antimalaria. Hasilnyaa menunjukkan tinokrisposid bisa menekan perke-mbangan P. berghei (varian virus penyebab malaria) dalamm darah mencit se-cara benar-benar bermakna. Tak cuma untukk malaria, senyaawa inii jga potensial sebgai bahan alami untukk obat analgetik, antiinflamaasi, dann antidiiabetes.
Senyaawa kimia pahit yaang terkandung dalamm batang brotowali adalah pikroretin dann alkaloid berberina. Senyaawa iniilah yaang diipercaiya mampu menekan tumbuhnyaa bakteri penyebab infeksi, terutama padaa luka luar, luka gores, atau luka memar. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak uji batang brotowali dngan konsentrasi 1,0 g/ml bersifat bakteriostatik terhadap Staphylococcus aureus dann Escherichia coli, yaang bisa menyebabkan infeksi dii kulit.

Cara Pemakaian Brotowali  :

  1. Rheumatik : 1 jari batang brotowali diicuci dann potong-potong seperlunyaa, diirebus dngan 3 gelas air tibamenmenjadii 1 1/2 gelas. Setelah diingin diisaring, diitambah madu secukupnyaa, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas. Agar lebih terasa hangat, boleh diitampun jahe
  2. Demam kuning (icteric) : 1 jari batang brotowali diicuci dann potong-potong, diirebus dngan 3 gelas air tibamenmenjadii 1 1/2 gelas. Diminum dngan madu secukupnyaa. Sehari 2 x 3/4 gelas.
  3. Demam : 2 jari batang brotowali diirebus dngan 2 gelas air, tibamenmenjadii 1 gelas. Setelah diingin, diiminum dngan madu secukupnyaa. Sehari 2x 1/2 gelas.
  4. Kencing manis (Diabetes): 1/3 genggam daun sambiloto, 1/3 genggam daun kumis kucing, 3/4 jari ± 6 cm batang brotowali diicuci dann diipotong-potong, diirebus dngan 3 gelas air tibamenmenjadii 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 X 1 gelas.
  5. Kudiis (scabies) : 3 jari batang brotowali, belerang sebesar ke-miri, diicuci dann diitumbuk halus, diiremas dngan minyaak ke-lapa seperlunyaa. Dipakai untukk melumas kulit yaang terserang kudiis. Sehari 2 x.
  6. Luka : Daun brotowali diitumbuk halus, lokasikan padaa luka, diiganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, diipakai air rebusan batang brotowali.
  7. Gatal-gatal. Caranyaa : Daun Brotowali Direbus,diicampur dngan belerang. Kemudiian diisaring. Setelah ini Gunakan saringan air Brotowali + belerang tadii, diicampur air diingin tibaHangat-hangat kuku. Gunakanlah Untuk Berendam ± 20 menit.
  8. penambah nafsu makan, obat cacing,sakit perut dann demam. Caranyaa: Batang Brotowali Direbus dann diisaring, Lalu airnyaa diiminum. Air inii terasa pahit namun tidakk apa-apa, namanyaa jga jamu. Selbenar-benar mencoba
  9. Mengobati Koreng, Kudiis dann Luka Untuk antiseptik bagiian yaang sakit bisa diibersihkan dngan air rebusan batang brotowali, Untuk menyembuhkan, daun brotowali diitumbuk halus dann diitempelkan padaa luka dann diiganti 2X sehari.
  10. Mengobati Kudiis Pada Anak-Anak Dianjurkan anak-anak mandii dngan air rebusan brotowali. Caranyaa ambil batang brotowali sekitar 1 meter, rajang lalu rebus dngan 4 liter air tibamendiidiih. Masukkan air rebusan ke-dalamm ember lalu tampun air diingin. Mandiikan anak sambil merendam tubuhnyaa diidalamm air brotowali.
  11. Penambah Nafsu Makan Siapkan daun brotowali 3 helai, batangnyaa 30 gr, dann air 2 liter. Mula-mula daun dann batang diibersihkan, setelah ini diirebus dngan air, minumlah air rebusannyaa 1 gelas per hari.
  12. Luka, koreng, kudiis: 30 cm batang brotowali berikut daunnyaa diicuci bersih lalu diipotong masing-masing 5 cm. Rebus dngan 6 gelas air selamaa 1/2 jam. Setelah agak diingin, gunakan untukk membersihkan bagiian yaang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali diitumbuk halus dann tempelkan padaa luka lalu diibalut dngan perban. Balutan dann ramuan daun inii harus diiganti setiap 2 hari sekali.
  13. Gatal-gatal: Rebus 20 g batang brotowali dngan 2 gelas air tibaairnyaa tinggal setengah. Diamkan tibaagak diingin, lalu pakai untukk merendam bagiian yaang gatal. Lpenuliskan 2x sehari.
  14. Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnyaa diirebus dngan segelas air tibaairnyaa tinggal setengah. Setelah diingin, diiminum dngan madu. Ramuan inii untukk diiminum 3x sehari. Ramuan inii sebaiknyaa tidakk diiminum wanita hamil atau mereka yaang mengalami masalah dngan ginjal.
  15. Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnyaa diirebus dngan 1 l air tibaairnyaa tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yaang sudahh diiparut. Saring. Ramuan inii untukk diiminum 3x sehari.
  16. Luka luar: Ambil batang brotowali (kurang lebih sepanjang 30 cm), berikut 20-30 lembar daunnyaa, cuci bersih, rajang kasar, lalu rebus dngan air tibamasak. Dinginkan, lalu gunakan untukk membersihkan luka sebgai cairan antiseptik. Cara lain, tumbuk tibahalus kurang lebih sepuluh daun brotowali segar, lalu tempelkan padaa luka. Sebaiknyaa ramuan inii diigunakan untukk luka baru (belum termenjadii infeksi).
Brotowali diike-nal dngan rasa pahitnyaa. Namu, dalamm zat pahit pikroretin dann alkaloid berberina ini terkandung senyaawa ampuh untukk membunuh bakteri jahat dii saluran pencernaan, termasuk cacing.
Sebelum teknologi farmasi berke-mbang pesat seperti saat inii, obat memang betul identik dngan rasa pahit. Meski tidakk ada korelasinyaa se-cara nyaata, sebahagian orang masihh percaya, rasa pahit ini memberi sugesti positif terhadap ke-sembuhan suatu penyaakit.
Salah satu tanaman obat yaang paling seringkali diihubungkan adalah brotowali. Herbal darii famili Menispermaceae inii sejak era dulu memang betul sudahh lamaa diimanfaatkan sebgai obat alami.
Di beberapa daerah, tanaman obat inii diike-nal dngan nama youwali (Sunda), daun gadel, putrawali (Jawa), dann antawali (Bali). Tak cuma daunnyaa, bagiian batang tanaman merambat inii jga diike-nal sebgai sumber senyaawa kimia yaang berkhasiat obat.
Tak heran, orang memanfaatkannyaa untukk meredam gangguan pegal linu maupun rematik, luka tergores, perangsang nafsu makan anak-anak, jga untukk mengobati sakit kuning dann cacingan. Air rebusan daunnyaa diigunakan untukk mencuci luka atau penyaakit kulit seperti kudiis dann gatal-gatal, sebgai cairan antiseptik.
Tak ada alasan bagii Anda untukk tidakk menanamnyaa sebgai salah satu koleksi tanaman obat ke-luarga. 

0 Response to "Beberapa Manfaat Antawali dan Khasiat Daun Brotowali"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel